Jakarta – Sawahlunto Kreatif kali ini menggelar Pameran Songket Silungkang sebagai Warisan Budaya Kota Tua Sawahlunto yang diselenggarakan di Museum Tekstil Jakarta Jl. K.S Tubun No. 2-4 Jakarta Pusat. Dalam pembukaan pameran, Rabu (17/4) hadir Walikota Sawahlunto, Ketua DPRD Sawahlunto, Ibu Vita Gamawan Fauzi, Ibu Oke Rajasa, serta Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DKI Ibu Dr. Vinia Budiarti, mewakili Gubernur DKI Jokowi yang berhalangan hadir.
Dalam sambutannya, Walikota Sawahlunto Amran Nur mengingatkan bagaimana di Sawahlunto pada tahun 1997 – 2008 hanya terdapat 377 orang pengrajin kain tenun songket Silungkang. Sampai tahun 2012, pengrajin bukannya berkurang namun bertambah menjadi 678 orang. Ini menandakan bagaimana kecintaan kepada kain songket Silungkang bisa membangkitkan generasi penerusnya. Harus diakui bahwa saat ini pendapatan dari penjualan kain songket Silungkang bisa mencapai 54 ribu helai per tahun, yang artinya kain tenun songket Silungkang ini bisa menjadi penopang perekonomian masyarakat.
Sementara itu Dr. Vinia Budiarti menyambut baik atas terselenggaranya pameran ini, mengingat Jakarta sebagai ibukota negara wajib untuk mempromosikan warisan budaya Indonesia dari daerah mana pun. Karena itu dengan diadakannya pameran songket Silungkang sebagai warisan budaya kota tua Sawahlunto, bisa menjadi acuan untuk daerah lainnya yang ingin mempromosikan warisan budaya daerahnya hingga ke manca negara.
20130419_Songket_Silungkang_Sawahlunto_4
Sebelum membuka secara simbolis Pameran Songket Silungkang sebagai Warisan Budaya Kota Tua Sawahlunto, Ibu Oke Rajasa mengingatkan bahwa tahun 2013 sebagai tahun pusaka, merupakan momen yang tepat untuk kita membangkitkan kembali warisan-warisan budaya yang selama ini mungkin belum dikenal secara luas. Dengan diadakannya pameran seperti ini, masyarakat akan kembali mengenal dan mungkin bisa berkreasi lebih bagus lagi untuk dimodifikasi dengan desain modern. Ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi para pengrajin kain songket, supaya produk yang dihasilkan tidak hanya berupa kain, namun bisa dijadikan alternatif lainnya, dengan kombinasi bahan dan benang yang bisa dimodifikasi.
Pameran yang akan berlangsung sampai tanggal 26 April akan diisi bincang wastra dengan tema Pameran Tenun Silungkang pada hari Minggu 21 April pukul 14.00 – 15.00 WIB, yang menghadirkan narasumber Walikota Sawahlunto Amran Nur, Ibu Judy Achadi, dan Dra. Wati Sudariyati, M.Pd. Pada pameran ini juga ditampilkan seorang penenun songket Silungkang yang mendemonstrasikan bagi para pengunjung bagaimana cara membuat kain songket Silungkang.
oleh : Munirtaher
Diambil dari munirtaher.wordpress.com
Foto: Ifan F. Harijanto | Editor: Intan Larasati